Jumat, 26 Februari 2010

Pertemuan I APP 2010: Aksi Puasa Pembangunan (APP) Gerakan Rohani yang Diwujudkan dalam Aksi (25-02-2010)

Pertemuan I APP 2010 di Lingkungan Kaligarang berlangsung di rumah Bapak T. Suyono pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2010 dan dipandu oleh Bapak Emilianus. Pertemuan APP 2010 terasa beda dengan tahun-tahun sebelumnya karena materi APP disampaikan melalui suatu dialog antara beberapa umat.

APP adalah Aksi Puasa Pembangunan, yakni gerakan mewujudkan pertobatan yang dilakukan seluruh umat Katolik dalam rangka persiapan perayaan Paskah. Inti dari puasa yang dilakukan umat Katolik adalah matiraga, yaitu gerakan ikut menghayati penderitaan dan wafat Tuhan Yesus demi kesejahteraan, kedamaian, dan keadilan sosial bagi semua umat manusia. Dengan kata lain Aksi Puasa Pembangunan adalah wujud keterlibatan umat Katolik dalam membangun dan menegakkan Kerajaan Allah dengan menghayati solidaritas Kristus. Puasa dan pantang umat Katolik, tidak hanya sekedar tidak makan dan minum, tetapi diharapkan terjadi gerakan pemberdayaan masyarakat yang merupakan wujud dari pelayanan yang mengutamakan kaum KLMTD (KLMTC) kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (cacat).

Aksi Puasa awalnya dicetuskan Rm. C. Carri SJ pada 1970 (digagas mulai tahun 1969) yang pada waktu itu menjabat Vikjen Keuskupan Agung Semarang (KAS), yang kemudian dilaksanakan oleh Rm. G. Utomo Pr sebagai Delsos (Delegatus Sosial) KAS. Nama Aksi Puasa mulai muncul pada tahun 1970, di dalam Sidang Pleno Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi MAWI (Majelis Agung Waligeraja Indonesia – pada waktu itu namanya masih PWI Sosial) di Purworejo Jateng. Di dalam sidang Pleno tersebut telah disusun pula Pedoman Aksi Puasa yang kemudian disahkan oleh MAWI di dalam Sidangnya bulan November 1970. Nama “Aksi Puasa” kemudian ditambahkan kata “Pembangunan” pada tahun 1972. Menurut pemikiran Rm; C. Carri SJ waktu itu, umat Katolik perlu menjalankan Aksi Puasa untuk menjembatani jurang antara yang kaya dan miskin dengan berpedoman pada ensiklik Populorum Progresio (Kemajuan Bangsa Bangsa). Aksi Puasa ini ditetapkan menjadi Aksi Puasa Pembangunan (APP) berdasarkan Sidang Pleno PWI Sosial (sekarang Komisi PSE KWI) di Pacet Jawa Timur pada September 1972.

Kegiatan APP yang dilaksanakan mempunyai visi untuk Membangun Kerajaan Allah yang isinya memperjuangkan kedamaian, keadilan sosial, kesejahteraan bagi semua orang serta menjalin kerjasama dengan semua orang yang berkehendak baik. Sedangkan cara pencapaiannya adalah dengan Puasa dan Tobat:

  • Pada diri sendiri terjadi perbaikan perilaku hidup sebagai murid Kristus

  • Bagi orang lain dan lingkungan hidup menjadi ragi dan garam dunia

Apa yang tidak kita makan atau minum, karena kita pantang dan puasa, dikumpulkan dalam bentuk dana untuk berderma bagi sesama. Pengumpulan dana itu sebagai wujud solidaritas dengan Kristus demi terciptanya keadilan dan cinta kasih. Pengumpulan dana sebagai salah satu buah dari proses pertobatan melalui gerakan APP terarah kepada kesejahteraan dan kedamaian manusia terutama bagi mereka yang kehilangan harapan, tersingkir dan tertindas. Dengan demikian gerakan APP menjadi persembahan kepada Tuhan untuk keselamatan bersama. Dalam Kitab Yesaya dikatakan “Inilah puasa yang kusukai: membuka belenggu kelaliman, melepaskan tali-tali mencekit, membebaskan yang teraniaya, mematahkan setiap penindasan …“ (Yes:58).

Tujuan gerakan Aksi Puasa Pembangunan (APP):

  • Membangkitkan kepekaan sosial umat bersama masyarakat utamanya kepada saudara-saudari yang berkekurangan menurut dimensi sosial ekonomi sebagai bentuk penghayatan/perwujudan pertobatan dan solidaritas sebagai murid-murid Kristus.

  • Memberdayakan umat bersama masyarakat mengembangkan pola pikir bersaudara dalam usaha-usaha kooperatif.

  • Mendorong kelompok-kelompok pendidikan dan pembangunan dalam masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup, khususnya masyarakat miskin.

  • Menggerakkan kemampuan ekonomi komunitas basis menuju kemandirian sosial ekonomi yang bersemangatkan kerelaan berbagi dengan tulus.

  • Mendampingi masyarakat yang mengalami bencana dalam bentuk bantuan kemanusiaan darurat.

Sesuai tradisi di keuskupan-keuskupan di Indonesia, hal-hal yang berkaitan dengan APP ini dikelola oleh suatu kepanitiaan yang disebut Panitia APP. Maka ada Panitia APP KWI (Nasional), Panitia APP Keuskupan Agung Semarang, Panitia APP Kevikepan dan Panitia APP Paroki. Panitia APP ini bekerja dalam periode tertentu, yang pada umumnya 3 tahun untuk setiap periode. Panitia APP itulah yang mengelola 75% dana APP yang dikumpulkan seluruh umat KAS baik Paroki maupun di luar Paroki. Sedangkan 25% dana APP ditinggal di Paroki dan dikelola oleh Paroki. Maka sangatlah penting dibentuknya panitia APP Paroki yang tugasnya antara lain mengelola dana APP yang ditinggal di Paroki. Kemudian dari 75% dana APP yang dikelola oleh Panitia APP KAS itu, kemudian disalurkan ke beberapa pihak:

  • Disetor ke KWI sebesar 30% (15% untuk Panitia APP KWI, 10% untuk Panitia Dana Solidaritas Antar Keuskupan dan 5% untuk Karina KWI)

  • Diserahkan ke Panitia APP di 4 Kevikepan (Semarang, Kedu, Surakarta dan Yogya)

  • Dikelola Panitia APP KAS sebesar 20%

Perlu diingat bahwa semua dana APP dari lingkungan atau keluarga diserahkan ke Paroki dan oleh panitia APP Paroki atau yang mengelolanya dana itu dipotong 25% untuk ditinggal di Paroki.

Pengumpulan dana merupakan salah satu wujud pertobatan untuk menghayati solidaritas Kristus. Dana sebagai salah satu buah dari proses pertobatan melalui gerakan APP terarah kepada kesejahteraan dan kedamaian manusia terutama bagi mereka yang kehilangan harapan, tersingkir dan tertindas. Dengan demikian gerakan APP menjadi persembahan kepada Tuhan untuk keselamatan bersama. Maka momentum APP merupakan momentum yang paling religius untuk mengalami kematian atau pengosongan diri. Jadi pengumpulan dana APP ini adalah derma bukan gerakan menabung yang kemudian akan diambil kembali. Pengelola dana itu adalah Panitia Aksi Puasa Pembangunan (di Keuskupan, Kevikepan dan Paroki). Dana itu terarah kepada kesejahteraan dan kedamaian manusia terutama yang kecil, lemah, miskin tersingkir dan difabel (cacat). Dana yang diberikan sebagai penunjang merupakan sebagian dari dana yang dibutuhkan, dengan skala prioritas sebagai berikut:

Bidang Karitatif Kemanusiaan

  • Emergency/Musibah/Bencana

  • Bidang Motivasi

  • Retret/Rekoleksi

  • Pelatihan/Kaderisasi

  • Bidang Pengembangan Masyarakat

  • Pendidikan dan pengembangan kewirausahaan kelompok kecil

  • Pendidikan pengembangan Lembaga Keuangan Mikro melalui Koperasi Kredit/Credit Union

  • Bidang Pendidikan

  • Bantuan pendidikan Dana APP KAS dikhususkan untuk ujian-ujian akhir sekolah/skripsi bagi keluarga-keluarga yang sungguh tidak mampu

  • Bidang Sarana Prasarana

  • Bantuan sarana prasarana Dana APP KAS dikhususkan untuk pembangunan/renovasi yang timbul akibat bencana/musibah

Aksi Puasa Pembangunan mengajak umat kepada aksi pertobatan sebagai wujud solidaritas kristiani menghayati solidaritas Allah kepada manusia melalui Yesus Kristus PutraNya. Untuk menolong proses terjadinya pertobatan diperlukan:

  • Pendalaman Iman

  • Pewartaan Tobat

  • Ibadat Tobat

  • Aksi Nyata

Kekhasan pendalaman APP adalah pertobatan yang terjadi berkat pewartaan dan dirayakan dalam ibadat diharapkan menjadi sempurna dalam perwujudan buah-buah tobat yang berupa amal kasih bagi sesama manusia, khususnya yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (cacat). Aksi Puasa Pembangunan diharapkan bisa menjadi titik awal gerakan umat yang berkelanjutan dan bukan sekedar aksi sesaat, sementara dan tidak berkesinambungan. Dan tentu saja hal itu dilakukan tidak asal-asalan. Melalui suatu proses pembahasan bersama dan di dalam komunitas pertumbuhan gerakannya diharapkan menjadi semakin kondusif. Pertobatan yang diwujudkan dalam bentuk aksi itu merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Paskah (Kebangkitan Kristus). Sedangkan pendalaman Kitab Suci pada bulan Kitab Suci terfokus pada pemahaman sabda dan menemukan implementasinya. Dan pendalaman Masa Adven merupakan persiapan dalam menyongsong Hari Raya Natal (Kehadiran Kristus di Dunia) dan persiapan menyambut Kedatangan Kristus yang Kedua.


Referensi:

Buku Panduan APP Umat Lingkungan

“Bersyukur dengan Bertobat dan Berbagi Berkat”

Panitia Aksi Puasa Pembangunan Keuskupan Agung Semarang 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar